Informasi Penyakit Hewan

Profil Balai

e-Kasus

iVLAB

Tarif Uji

Dokter

Vetpedia

Regulasi

Survey

Lapor

Pengaduan

Berita

Notifikasi

Website

Pengaduan

Berita

Notifikasi

Rabies

Penyakit rabies merupakan salah satu jenis penyakit zoonosis yang menyerang susunan syaraf pusat, bersifat fatal dan dapat menimbulkan kematian. Penyebab penyakit Encephallis Rabies adalah virus yang tergolong dalam Lyssavirus dan famili Rhabdoviridae. Virus rabies dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Pada hewan penderita penyakit ini biasanya ditemukan virus dengan konsentrasi tinggi pada air liurnya, oleh sebab itu penularan penyakit pada umumnya melalui suatu gigitan. Masa inkubasi pada anjing dan kucing rata rata sekitar 2 minggu tetapi dilaporkan dapat terjadi antara 10 hari-8 minggu dan pada manusia 2-3 minggu, dengan masa yang paling lama 1 tahun. Infeksi pada hewan anjing dan kucing ditandai dengan mencari tempat yang dingin, hydrophobia diikuti dengan sikap curiga dan menyerang apa saja yang ada di sekitarnya, paralisa dan mati. Gejala penyakit pada hewan pemamah biak, berkuku satu dan ternak lainnya hampir sama yaitu gelisah, gugup, liar dan rasa gatal pada seluruh tubuh, kelumpuhan pada kaki belakang dan akhirnya hewan mati. Pada hari pertama atau kedua kemungkinan temperatur naik 1 - 3°C di atas normal, anorexia, expresi wajah berubah dari yang biasa, sering menguak dan ini merupakan tanda yang spesifik untuk hewan yang menderita rabies

Untuk mendiagnosa penyakit rabies selain memperhatikan riwayat penyakit, gejala klinis dan gambaran patologi, pemeriksaan spesimen secara laboratoris perlu dilakukan. Spesimen segar dapat berupa kepala utuh atau otak. Kepala dimasukkan dalam suatu kontainer dalam kondisi dingin (berisi es). Otak (hypocampus) diambil secara aseptis, dimasukkan ke dalam larutan gliserin 50% dan disimpan di dalam termos es. Sebagian otak disimpan dalam buffer formalin. Pemeriksaan mikroskopis untuk melihat dan menentukan adanya Negri bodies dengan cara Pewarnaan Sellers, FAT (Flourescence Antibody Technique), dan Histopatologis. Isolasi dilakukan dengan menyuntikan suspensi otak pada mencit atau inokulasi pada biakan sel neuroblastoma. Identitas virus ditentukan dengan FAT, Uji virus netralisasi atau dengan cara pewarnaan. Uji serologis dilakukan dengan AGPT, FAT, serum netralisasi (SN), CFT. Uji molekuler dengan RT-PCR dan sekuensing.

Sumber: iSIKHNAS