Coccidiosis merupakan penyakit parasiter pada sistem pencernaan unggas akibat infeksi protozoa genus Emeria. Setidaknya ada 9 spesies Eimeria yang dapat menyebabkan Coccidiosis pada ayam, namun dari kesembilan spesies tersebut terdapat 6 spesies yang memiliki patogenisitas yang tinggi, yaitu E.acervulina, E.brunetti, E.maxima, E.mivati, E.necatrix, dan E.tenella. Penularan Coccidiosis terjadi ketika (menelan) oocyst infektif dalam pakan atau air minum. Tidak ada vektor biologis yang membantu penyebaran penyakit ini, namun terdapat vektor mekanik berupa lalat yang membantu menyebarkan oocyst dalam feses.
Unggas yang terinfeksi penyakit Coccidiosis menunjukkan gejala klinis berupa anoreksia, depresi, bulu berdiri, kepucatan pada pial dan jengger, kekurusan, dan kematian. Hemoragi pada usus halus tersebut menyebabkan terjadinya diare berdarah. Erosi mukosa usus halus menyebabkan penyerapan nutrisi menjadi tidak optimal dan terjadi dehidrasi. Kematian terjadi setelah 4 sampai 6 hari post infeksi.
Diagnosa Coccidiosis dapat ditentukan dengan melihat gejala klinis dan lokasi lesi yang terjadi pada unggas dibawah 6 minggu. Spesies penyebab Coccidiosis dapat diidentifikasi dengan baik dengan melihat keberadaan oocyst dan morfologinya dalam feses ataupun eksudat pada intestine. Selain itu, Peneguhan diagnosa dapat dilakukan dengan pemeriksaan natif, histopatologi, dan PCR.
Sumber: iSIKHNAS