Informasi Penyakit Hewan

Profil Balai

e-Kasus

iVLAB

Tarif Uji

Dokter

Vetpedia

Regulasi

Survey

Lapor

Pengaduan

Berita

Notifikasi

Website

Pengaduan

Berita

Notifikasi

Surra

Surra merupakan penyakit parasit yang menular pada hewan dan disebabkan oleh protozoa berflagella yang tersirkulasi dalam darah secara ekstraseluler yang bernama Trypanosoma evansi. Berdasarkan derajat patogenitasnya, T.evansi di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu high pathogen (ganas), moderate (sedang) dan low pathogen (rendah). Isolat yang ganas mampu membunuh hewan coba (mencit) dalam waktu 4-7 hari, sedangkan hewan cobat yang diinfestasi dengan isolat yang mempunyai patogenitas rendah mampu bertahan hidup lebih dari dua minggu hingga sebulan. Secara molekuler, T.evansi dapat dikelompokkan menjadi type A yang mengekpresikan gen Ro Tat dan type B (no Ro Tat).

Penularan penyakit surra melalui vektor lalat pengisap darah yang termasuk golongan Tabanidae. Di samping lalat tabanus, terdapat lalat penghisap darah lain yang mampu menularkan penyakit surra, antara lain Chrysops sp, Stomoxys sp, Heamatopota sp, Lyperosia sp, Haematobia sp. Selain itu, arthropoda lain seperti Anopheles, Musca, pinjal, kutu dan caplak dapat pula bertindak sebagai vektor.

Pada kuda, masa inkubasi 4-13 hari diikuti demam (temperatur lebih dari 39°C). Hewan nampak lesu dan lemah. Kepincangan sering terjadi pada kaki belakang, bahkan tidak jarang mengalami kelumpuhan pada tubuh bagian belakang. Dalam waktu yang cepat (kurang dari 2 minggu) kuda mengalami cahexia dan kelemahan yang hebat diikuti roboh dan mati. Pada kasus-kasus tertentu terlihat gejala syaraf (mubeng/berputar di tempat) sebelum robuh dan mati. Ini terjadi karena Trypanosoma telah masuk ke dalam otak.

Diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan preparat ulas darah dengan pewarnaan Giemsa; biopsi cairan limfa dan edema; PCR; dan uji serologis dengan sampel serum.

Sumber: iSIKHNAS